Saturday, July 17, 2010

Arsitek Peradaban*

“Peradaban lahir dari gagasan besar dan gagasan2 besar lahir dari akal-akal besar"

Subhanallah, petikan tulisan dari Ust.Anis Matta yang langsung masuk menelusup dalam relung hatiku. Dalam bab " mencari sang arsitek" ust menjelaskan bagaimana
sebuah peradaban dapat dibangun dengan mencontoh pada perjalanan hidup Rasulullah saw.
Lantas, aku pun mencari korelasinya dengan disiplin ilmu yang ku geluti sekarang.
Teringat masa 3 tahun lalu, saat Takdir Allah swt. membawaqu berkelana ke daerah yang sama sekali asing bagiku...Makassar.

Tak terbayang olehqu, ketika Allah menetapkan aku sebagai peserta terpilih lulus SPMB dan masuk ke Teknik Arsitektur, jurusan yang sama sekali asing bagiku, pernah ku baca sebuah novel Islami tentang dunia Arsitek namun itupun belum mewakili keseluruhan dri dunia ini. bekal gambarqu juga pas-pasan, kadang ku pikir masalah pilihan SPMB pun adalah masalah prediksi d terima/tidak, dimanapun ia ditempatkan “yang penting lulus.

Akhirnya aku pun paham, bahwa Arsitek bukan hanya seorang drafter dengan sketsa dan imajinasi yang tinggi serta mengedepankan estetika. Namun, lebih dari itu, menjadi arsitek adalah menjadi pemikir dan inilah mungkin yang dimaksud oleh ust. Anis Matta dalam tulisannya. Dalam desain bangunan, haruslah ada suatu kejelasan konsep dan tahap ini adalah tahapan yang sulit bagi seorang arsitek. Bagaimana mengelola masalah, menyeimbangkan dengan struktur juga dengan lingkungan sekitar adalah sebagian pertimbangan yang harus kami lakukan. Belum lagi bagaimana masalah2 mikro yang harus dipertimbangkan. Arsitektur adalah bagaimana kita mampu menerawang s(segala) kemungkinan2 yang akan terjadi dimasa depan dan memvisualisaikannya dalam gambar. Bagaimana ide2 kita harus setinggi langit namun tetap pijakan kaki kita luruh menyatu ke bumi.

Kecintaanqu terhadap arsie adalah proses kimia yang rumit, memerlukan proses yang lama. Betapa tidak, susah untuk melepaskan sebuah impian yang dari kecil telah terbangun dengan indah akan profesi seorang dokter. Awalnya memang hanya sebuah impian anak kecil kebanyakan, namun beranjak dewasa akupun tau bahwa inilah profesi yang banyak memberikan manfaat riil bagi masyarakat. Langsung tepat sasaran. Istilahnya orang MLM, kalo Direct Selling smua lagsung bs “closing”.

Namun Allah swt. berkehendak lain, menitipkan aku di Arsitektur Unhas adalah perjalanan hidup yang cukup bagiku untuk tak henti-hentinya bersyukur. Aku belajar dari awal, bagai seorang anak TK yang baru diajari menulis oleh gurunya. Belajar membuat garis lurus sepanjang kertas A3 yang monoton namun semua nikmat terasa. Duduk menggambar di studio yang bikin pegel namun itulah seninya. Lambat laun Arsie makin ada di hati (hmm…)

Dalam sebuah Daurah tingkat lanjut, pernah qu tulis bagaimana Rancang Bangun Sulsel Madani. Semua ku kaitkan dengan “dunia qu”. Meskipun sadar, bahwa makalah tersebut masih banyak yang perlu di revisi, namun aku menganggap bahwa inilah bentuk apresiasiqu kepadanya. Pun begitu ketika ada pelatihan yang sama di Fakultas, sisi intelektual yang bisa disumbangkan oleh gerakan mahasiswa adalah bagaimana memberikan solusi terhadap permasalahan sesuai bidangnya. Aku pun sadar bahwa permasalahan dunia dan negeri kita sangat kompleks, namun sudah sepantasnyalah kita juga memberikan porsi yang lebih pada penyelesaian masalah “keteknikan”.

Akhirnya, ku haturkan tulisan ini pada siapa saja mahasiswa, saudara-saudaraku yang tak pernah henti berjuang. Cintailah bidang ilmu yang kau geluti sekarang, dengan demikian kau akan tau betapa besarnya sumbangsih yang kan dia berikan untuk perbaikan kehidupan bahkan perbaikan bangsa ini. Ciptakan gagasan besar akan peradaban dari akal-akal besar mu. Jangan pernah letih berpikir dan berjuang. Bangsa ini sudah terlalu berat memikul manusia2 serakah yang tidak dapat memberikan “manfaat”. Umat sudah terlalu lelah menunggu lahirnya sosok2 pembaharu. Kalau bukan KITA, Siapa Lagi?

“ …Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan”
(QS.58:11)


*(salah satu karya ust.Anis Matta)

No comments:

Post a Comment

Thanks For Ur Comment