Wednesday, June 22, 2011

RASA



 Allah Yaa Rabb...aku bingung, mulai detik ini. Dulu, aku hanya merasakan semilirnya yang lembut dan melenakan. Membuatku seolah terbang, mulai berangan. Namun kini, semilir perlahan menderu gemuruh...lambaiannya kuat, makin jelas terasa. Aku tertampar, bertahan-untuk tidak terlempar. Hatiku mulai gelisah. Pikiran bergolak. What’s wrong with me?

Aku ingat masa itu... Aku merasakan itu semenjak awal. Dia datang tiba-tiba. Dalam interaksi sejenak, dia datang bagai tamu tak diundang. Mungkin saat itu, ada celah di hati atau khilaf dalam perilaku, hingga dia dengan mudah masuk. Entahlah...Aku bahkan mengusirnya, biarkan keluar dengan tidak hormat. Butuh waktu lama memang, tapi itu cukup ampuh. Aku berhasil, berhasil meredamnya. Itu jurus yang lumayan ampuh. Aku aman.

Waktu berselang...Hingga suatu saat dia kembali, membawa sepasukan tempur, hendak melakukan pembalasan. Aku merasakan kekuatannya dalam 8 penjuru mata angin. Turbulensi...Aku jatuh dalam pusarannya, hampir remuk.  Dengan tenaga tersisa, aku mengumpulkan kekuatan. Bangkit. Bertahan dalam gempuran, hingga saat ini. Dan entah sampai kapan akan bertahan.

Aku ingin berdamai...mengalah bukan karena kalah. Hanya berpikir...sepertinya dia tidak salah. Itu manusiawi namanya. Kenapa harus bertentangan? Introspeksi sebelum sampai pada kulminasi. Mungkin Engkau sudah menyiapkan cerita indah di balik ini. Aku berharap


----Rasa nggak pernah bohong-----

No comments:

Post a Comment

Thanks For Ur Comment