Wednesday, August 10, 2011

DATANGNYA RUH BARU


“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”(QS.13 :11)

Prolog
Teringat dulu masa awal mengijakkan kaki di Kampus Merah, Universitas Hasanuddin. Wajah polosku disambut oleh seorang akhwat yang akhirnya ku kenali sebagai senior di Arsitektur, jurusanku.  Sambutan yang hangat dalam euphoria pendaftaran ulang SPMB. Setiap momen yang ku lalu-saat itu, menjadi memori yang tidak akan ku lupakan. Terlebih lagi dari situlah awal aku dibuat semakin cinta pada DAKWAH ini.
Mereka bersinar. Ku saksikan binar kebahagiaan dan ukhuwah terpancar. Di dalamnya ada semangat dan harapan yang berkobar. Berlomba-lomba menebar simpati dan kebaikan hingga berharap kelak bisa mendapat reward “unta merah”.

Kampus Merah yang terkenal MEMBARA justru lain dari yang ku bayangkan. Manusianya begitu bergairah, larut dalam hingar bingar menyambut sang adik. Dan sekerumunan wajah-wajah itu bagai bunga mekar…sungguh pemandangan yang segar.

Memang kala itu, semangat partisipasi mahasiswa dalam gerakan kampus masih kental. Tidak terlalu sulit untuk memobilisasi mahasiswa, semua elemen memberi dukungan yang signifikan. Perguliran mahasiswa mampu membangun konstelasi yang senantiasa membesar dengan relatif mudah. Kondisi seperti itu, tentu saja sangat sesuai untuk menghasilkan produk pergerakan yang signifikan.

Namun, seiring berjalannya waktu…momentum seperti itu menjadi jarang  lagi dinikmati. Konstelasi birokrasi terkait dengan perubahan status kampus menjadi “independen” di satu sisi “mencekik” mahasiswa. Biaya pendidikan yang melambung tinggi, serta iklim perpolitikan negeri ini yang menciptakan sedikit space bagi mahasiswa untuk “unjuk gigi”. Itu baru hal eksternal.

No comments:

Post a Comment

Thanks For Ur Comment