Friday, August 17, 2012

Pasar Senggol


Langkah kami beradu dengan derap ber-ratus pasang kaki.
Entah ini sudah meter jalan keberapa yang kami tapaki.
Percuma saja mengira-ngira,
kami kesini bukan untuk pengukuran.

Musim pasar, orang-orang tumpah ke jalan.
Etalase pakaian dimana-mana.
Manekinmanekin di delapan penjuru,
berebut memanggil: Mari masuk. Lihatlihat dulu...
Belum lagi pengeras suara siapa-paling-melengking
mengeluarkan teriakanteriakan bising.
Inilah pasar dengan segala hingar bingar.

Wajahwajah diskon pun jelas terlihat.
Penjual ramai merayu,
harga miring jadi imingiming
Pembeli tak kalah gesit,
sibuk memilih-milih, ini-atau-itu.
Sambil menimbang-nimbang,
jurus terlontar: harganya bisa kurang?

Kami dapati diri sebagai seorang pelancong
anak urban yang ingin
merasakan sensasi belanja ala kadar,
menikmati riuh malam sambil berdesakan,
atau hanya menangkap gambar hingar suasana,
agar bisa diceritakan ketika pulang.

Sensasi yang tidak pernah ditemui di kota metropolis.
Entah Hongkong, Shenzhen atau Singapura.
Cukup, di kota kecil yang punya banyak cerita.
Kotamobagu, tempat persinggahan baru.



 Untuk Fitri: makasih sudah bersedia menemani.


5 comments:

  1. wow..

    kita sama sama di pelosok.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal a.i.r ...

      dari pelosok: bangun Indonesia :)

      Delete
  2. Mari qi liatlia, Aji...
    Murah ji harganya
    nd kayak toko sebelah.

    *Pa'balu Pasar Sentral ;)

    ReplyDelete

Thanks For Ur Comment